Friday, October 4, 2024
HomeJambiSelama Sebulan, Gunung Kerinci Erupsi 20 Kali

Selama Sebulan, Gunung Kerinci Erupsi 20 Kali

Sejak Oktober hingga November 2022, Gunung Kerinci yang berada di perbatasan Sumatera Bart dan Jambi telah mengalami erupsi sebanyak 20 kali. Erupsi ini juga menjadikan gunung berapi itu masuk dalam status level II atau waspada.
“Selama Oktober dan November sudah tercatat 20 kali erupsi,” kata Petugas Pos Pemantau Gunung Kerinci, Dudung.

Gunung Kerinci ini kembali erupsi pada 6 Desember 2022. Erupsi dengan ketinggian 700 meter itu terjadi pukul 08.22 WIB dengan kondisi abu vulkanik berwarna kelabu hingga hitam yang condong mengarah ke barat daya.

Erupsi gunung berapi tertinggi di Asia Tenggara itu juga terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 33 mm berdurasi selama 1 menit. Erupsi kali ini juga dinilai menjadi yang cukup signifikan dibandingkan erupsi sebelumnya.

“Erupsi tadi pagi memang merupakan erupsi yang cukup signifikan. Artinya dari sejak 19 Oktober sampai saat ini Gunung Kerinci erupsi, tadi pagi yang paling besar, hitam pekat, biasanya hanya hitam kekuningan (sulfatara),” ujar Dudung.

“Erupsi hitam pekat pada pagi tadi masih dalam penelitian teman-teman dari PVMBG apakah karena dari gesekan gempa bumi yang saat ini terjadi karena gunung kerinci (Indonesia)masuk dalam lingkaran api Pasifik atau cincin api Pasifik yaitu eurasia , lempeng indo-australia dan lempeng Pasifik. Biasanya erupsi Gunung Kerinci itu tidak sampai hitam pekat,” sambungnya.

Dudung juga menyebutkan, sejauh ini kondisi erupsi Gunung Kerinci ini belum berdampak bagi warga di Kabupaten Kerinci maupun Kota Sungai Penuh Jambi. Warga juga masih menjalankan aktivitas seperti biasa.

“Untuk dampak terhadap warga dan lahan pertanian belum ada karena masih bercampur dengan mendung,” terang Dudung.

Sejauh ini sejak Gunung Kerinci mengalami erupsi pada 19 Oktober 2022 lalu jalur pendakian di Gunung Kerinci telah ditutup. Warga juga diminta tidak terlalu khawatir akan kejadian erupsi ini.

“Selama Gunung Kerinci mengalami erupsi pada tanggal 19 Oktober sampai saat ini, jalur pendakian masih status penutupan namun tetap ada di lakukan pendakian khusus hanya untuk tim baik dari pihak PVMBG melakukan cek alat bantu yg di pasang di beberapa titik di atas Gunung Kerinci, lalu tim dari pos pantau R10 TNKS melakukan kegiatan patroli rutin untuk mengantisipasi pendaki yang coba ilegal,” sebut Dudung.

detik.com

RELATED ARTICLES

TRANSLATE

- Advertisment -

Most Popular