Friday, October 4, 2024
HomeBea CukaiViral Paket Alat Kesehatan Bantuan Kencing untuk WNA Disabilitas Ditahan, Bea Cukai...

Viral Paket Alat Kesehatan Bantuan Kencing untuk WNA Disabilitas Ditahan, Bea Cukai Buka Suara



Warga Negara Asing (WNA) berkebutuhan khusus, berinisial PR, akhirnya bisa mengambil paket kiriman berupa alat kesehatan (Alkes) setelah sempat tertahan di Bea Cukai Ngurah Rai, Badung, Bali.

Sebelumnya WNA tersebut diketahui menjadi perbincangan hangat setelah rekaman videonya beredar di media sosial.

WNA penguna kursi roda tidak bisa mengambil paket alat bantuan kencing di Bea Cukai Ngurah Rai, Kamis (6/4/2023).

Pria yang merekam video itu menyebutkan, WNA difabel menerima kiriman alkes kencing dari negaranya dengan tujuan Denpasar, Bali.

Namun ketika tiba di Indonesia, WNA difabel tersebut tidak dapat mengambil alkes kencing untuknya karena ditahan DJBC Ngurah Rai.

Direktur Komunikasi dan Bimbingan Pengguna Jasa Ditjen Bea Cukai, Nirwala Dwi Heryanto mengatakan bahwa alkes kencing masuk ke Indonesia melalui Kantor Pos Lalu Bea Renon, Denpasar.

Namun Nirwala menjelaskan bahwa barang untuk WNA difabel seperti dinarasikan dalam video tersebut ditahan karena masuk dalam kategori dilarang atau dibatasi impor.

Karena alasan itulah alkes kencing itu importansinya harus mendapatkan izin dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Nirwala menyampaikan bahwa pihaknya hanya menyetujui importansi barang apabila izin barangnya sudah terpenuhi.

Soal kasus penahanan alkes kencing untuk WNA difabel, Ditjen Bea Cukai telah berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan Bali.

Koordinasi diperlukan sebagai upaya untuk mempercepat penerbitan surat izin atau surat rekomendasi supaya bisa diberikan kepada WNA difabel selaku penerima.

Secara terpisah, Kepala Seksi Penyuluhan dan Layanan Informasi (PLI) DJBC Ngurah Rai, Bowo Pramoedito menyebut bahwa penerima alkes kencing yang sempat ditahan adalah Panu Ruokokoski.

Barang tersebut terdiri dari 3 kemasan Hydrophilic Single-Use Catheter (30 pcs), kantong urine dengan selang (3 pcs), dan 2 kemasan condom catheter berlabel Coloplast Conveen (30 pcs).

Bowo menyampaikan, setelah video viral di media sosial, DJBC Ngurah Rai langsung berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) ketika hari libur dan di luar jam kerja.

Ia mengatakan bahwa Kemenkes yang menerima kabar tersebut memberikan dukungan dan ikut menyampaikan solusi agar masalah terselesaikan.

Ia mengatakan, dari masalah ini pihaknya akan terus bekerja sama dengan kementerian terkait supaya pelayanan kepada masyarakat dapat ditingkatkan.

Bowo juga menyampaikan, Ditjen Bea Cukai akan terus berupaya memberikan pelayanan dan dukungan kepada masyarakat, terutama untuk kelompok rentan.

Sumber: Tribun News – Video

RELATED ARTICLES

TRANSLATE

- Advertisment -

Most Popular