JAMBI – Pengamat pendidikan Jambi Citra Darminto angkat bicara terkait program beasiswa S3 luar negeri yang tidak memenuhi kuota yang ditentukan oleh Pemerintah Provinsi Jambi.
Citra mengatakan, persyaratan yang diberikan oleh Pemprov Jambi terkait beasiswa S3 luar negeri sangat sulit.
“Contoh seperti ini, dalam sisi IP (indeks prestasi). Mereka (Pemrov Jambi, red) menggunakan standar IPK, tapi di luar negeri itu bukan IPK namanya. Pernah dicoba tapi tidak bisa. Kemudian mereka (mahasiswa, red) tidak boleh mengambil yang sudah menerima beasiswa,” kata Citra kepada Metrojambi.com, Rabu (23/11/2022).
Ditambahkannya, rata-rata mahasiwa yang kuliah di luar negeri semuanya telah menerima beasiswa. “Itu sudah dipastikan menerima beasiswa, karena syarat dari Kemenristek Dikti, mereka ingin sekolah ke luar negeri harus ada rekomendasi dari Menristek Dikti. Apalagi untuk dosen,” ujarnya.
Citra menilai, tim penyusun regulasi beasiawa S3 luar negeri khusus untuk dosen gagal paham atau tidak memahami secara utuh regalasinya.
“Jarang orang kuliah di luar negeri, itu menggunakan dana pribadi, itu saja logikanya. Terkesan pemprov ini menyamakan syarat penerimaan beasiswa S3 luar negeri dan dalam negeri,” jelasnya.
Dia menilai, ada lima orang yang mendaftarkan diri menjadi penerima beasiswa S3 luar negeri tersebut merupakan orang mampu, atau menggunakan dana pribadi.
Lebih lanjut, Citra menyarankan kepada Pemerintah Provinsi Jambi agar program beasiswa S3 luar negeri dialihkan ke beasiswa S3 dalam negeri atau beasiswa S1.
“Tambahin aja kuota asal jangan silpa. Kalau ditambahkan kuota beasiswa S1 berapa banyak itu, banyak warga Jambi ini yang butuh dan menginginkan itu,” bebernya.
Terkait dengan bagaimana perubahan mekanisme atau regulasinya, Citra mengatakan masih ada waktu untuk merubahnya.
Sumber: metrojambi