Saturday, July 27, 2024
HomeBeritaProdusen Ban Berburu Cuan di Pasar Kendaraan Elektrifikasi Indonesia

Produsen Ban Berburu Cuan di Pasar Kendaraan Elektrifikasi Indonesia


Indonesia menjadi target penjualan dan basis produksi kendaraan elektrifikasi sejak penerbitan Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle/BEV) untuk Transportasi Jalan.

Memasuki era kendaraan elektrifikasi tidak hanya menguntungkan para perusahaan otomotif di Indonesia, sejumlah industri penyokong seperti produsen ban juga sudah mulai memberikan sinyal bakal mencari “cuan” di industri itu.

Salah satu produsen ban yang mulai melirik pasar ban khusus kendaraan elektrifikasi yakni Bridgestone.

Masaki Abe, Marketing Director Bridgestone Indonesia menjelaskan pihaknya sudah memberikan perhatian khusus pada kendaraan elektrifikasi meliputi mobil hybrid dan murni listrik, karena menurutnya nanti penjualan ban untuk kendaraan-kendaraan itu sangat menjanjikan.

“Kami sudah melihat potensi itu, karena memang kendaraan listrik yang bobotnya lebih berat butuh ban yang baik, dan lebih sesuai untuk penggunaannya, ini menyangkut performa, akselerasi dan efisiensi,” kata Abe kepada CNNIndonesia.com di pameran otomotif GIIAS 2023, BSD, Tangerang Selasa (15/8).

Abe memberi contoh, ban khusus kendaraan listrik harus memenuhi kategori HL (High Load), atau mampu menampung beban karena itu harus dikembangkan dengan menghitung berbagai faktor dari kendaraan itu sendiri.

Abe menjelaskan hal utama harus memperhatikan rolling resistance atau hambatan gulir yang rendah. Rolling resistance yang rendah bisa meningkatkan efisiensi mobil listrik, atau daya tempuh menjadi lebih jauh.

Di global, Bridgestone telah memproduksi Turanza EV untuk pasar Amerika Utara pada Maret 2023. Ban itu diakui Abe sebagai bukti kemampuan perusahaan sebagai pemasok ban mobil listrik.

Sementara itu ia masih melihat potensi kendaraan elektrifikasi di Indonesia. Abe menegaskan bila memungkinkan perusahaan memproduksi tipe ban khusus kendaraan listrik di Indonesia.

“Kami sudah produksi ban listrik di global, namun di Indonesia belum, kita lihat dan tunggu saja,” ucap Abe.

Abe menjelaskan ban khusus kendaraan listrik sebenarnya tidak hanya untuk kategori mobil listrik penumpang. Ia melihat ada permintaan ban untuk kendaraan niaga listrik yang mulai tumbuh meski masih minim.

“Khusus kendaraan komersial listrik ini merupakan segmen yang juga akan tumbuh. Kami melihat ini merupakan peluang bagaimana tuntutan menyediakan ban yang baik,” ujar Abe.

Di Indonesia, kendaraan komersial EV terus tumbuh disumbang dari merek China, DFSK, BYD, MAB dan merek otomotif Jepang, Fuso akan meluncurkan truk listrik eCanter tahun depan.

Abe menilai bahwa pasar ban untuk kendaraan listrik sangat cerah. Ia mengklaim perusahaan akan memantau perkembangan permintaan ban khusus kendaraan listrik di Indonesia.

Jaringan TOMO
Sebanyak 370 Toko Model Bridgestone (TOMO) sudah beroperasi di Indonesia. Bridgestone sudah siap menambah 10 jaringan di tahun depan untuk menyasar calon konsumen di luar Pulau Jawa.

“Kami akan terus menambahkan jaringan penjualan ban TOMO. Kota-kota dimulai di Sulawesi, Papua dan Kalimantan. Kalimantan punya potensi besar karena akan menjadi ibukota negara,” tutur Abe.

Dijelaskan Abe perusahaan harus mempersiapkan diri karena persaingan pasar ban di dalam negeri semakin ketat.

“Tentunya kita menjaga mutu produk kita agar selalu menjadi pilihan konsumen dengan selalu melati karyawan-karyawan kita di pusat pelayanan yang kita miliki,” pungkas Abe.

Di Indonesia, berbagai merek ban mobil pesaing Bridgestone, yakni Goodyear, Hankook, GT Radial, Michelin, Dunlop dan lainnya. Serbuan merek ban selurus dengan peningkatan penjualan produk otomotif nasional.

Sumber: CNN Indonesia

RELATED ARTICLES

TRANSLATE

- Advertisment -

Most Popular