Saturday, July 27, 2024
HomeIndonesia2000 Ummat Buddha Akan Hadiri Perayaan Hari Trisuci Waisak 2567 BE/2023 di...

2000 Ummat Buddha Akan Hadiri Perayaan Hari Trisuci Waisak 2567 BE/2023 di Candi Bahal Padang Lawas Utara


Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi dipastikan menghadiri Perayaan Hari Trisuci Waisak 2567 BE/2023 yang dipusatkan di Candi Bahal Portibi Kabupaten Padang Lawas Utara pada tanggal 4 Juni 2023 mendatang dengan dihadiri 2000 umat Buddha.

Demikian diungkapkan Gubsu Edy Rahmayadi saat menerima audiensi dari  panitia Perayaan Waisak Bersama dipimpin Pembimas Buddha Provinsi Sumatera Utara Dr. Budi Sulistiyo, S.Ag., Senin (29/5) di kantor Gubsu lt.10.

Turut hadir juga Ketua Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) Brilian Muktar S.E., M.M., M.H dan Ketua Persatuan Umat Buddha Indonesia (Permabudhi) Sumut, Drs. Wong Chun Sen Tarigan, M.Pd.B, Ketua MBI Provinsi Sumatera Utara Ir. Eddy Sujono Setiawan, S.E., M.M, Sekretaris Panitia Perayaan Waisak Bersama Umat Buddha Provinsi Sumatera Utara Johny Sia, B.B.A., Ketua MNSBDI Provinsi Sumatera Utara Beng Ho Sani dan Penasehat Walubi Mery Amelia Prasetyo.

Diungkapkan Edy Rahmayadi, perayaan Hari Trisuci Waisak 2567 BE/2023 kali ini untuk mengingatkan dan untuk menghargai warisan leluhur sesuai landasan empat konsensus yaitu pengamalan Pancasila sebagai dasar lambang negara, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI.

Dengan adanya perayaan Hari Trisuci Waisak 2567 yang akan menghadirkan 2000 umat Buddha SE Sumatera Utara untuk sembahyang di Candi Bahal Portibi Padang Lawas, menurut Edy sangat luar biasa dan baru pertama kali dalam sejarah di Indonesia. Dengan menjalin kerukunan beragama terlebih dengan hadirnya umat Buddha disana sudah ikut untuk menjaga kelestarian budaya serta menunjang pariwisata di daerah itu.

“Saya yakin Suku Tionghoa yang merayakan Hari Trisuci Waisak 2567 di sana mampu menjalin kerukunan beragama serta melestarikan budaya bangsa dengan wawasan kebangsaan,” tukas Edy.

Lanjut Edy berharap sembari mengajak etnis Tionghoa untuk ikut melestarikan wawasan kebangsaan sejak dini, karena dinilainya masih banyak yang belum paham tentang dasar negara kita.

“Saya yakin, kegiatan ini sangat bagus,walau saya bukan umat Buddha tapi kita sepakat untuk mempertahankan budaya leluhur kebangsaan ini. Terkadang orang tak paham soal warisan bangsa, tapi saya yakin lewat Hari Raya Trisuci Waisak ini, etnis Tionghoa sudah memberikan yang terbaik bagi bangsa dan negara ini,” ujar Edy.

Namun sebelumnya Ketua Walubi Brilian Muktar dan Permabudi Sumut Wong Chun Sen Tarigan mengatakan sebelum hari raya puncak Trisuci Waisak, Walubi sudah melaksanakan beberapa rangkaian kegiatan, termasuk bakti sosial dan kegiatan tabur bunga di makam pahlawan nasional provinsi Sumatera Utara.

” Pada hari Minggu, kami seluruh perwakilan tokoh tokoh umat Budha melaksanakan tabur bunga di makam pahlawan nasional bertujuan untuk mengenang jasa jasa para pahlawan. Dimana di makam pahlawan ini ada juga kita ketahui tiga (3) pahlawan kemerdekaan yang beragama Budha. Untuk itu kita seluruh tokoh tokoh agama Budha datang untuk memberikan penghormatan,”katanya.

Ketua Permabudhi Sumut, Drs. wong Chun Sen Tarigan, M.Pd.B mengatakan rangkaian kegiatan yang mereka laksanakan seperti tabur bunga di makam pahlawan, merupakan bentuk penghormatan kepada pahlawan nasional terutama pahlawan yang beragama Budha yang telah banyak berjasa untuk kemerdekaan negara dan bangsa. ” Ada juga kegiatan bakti sosial dan kegiatan lainnya yang nantinya puncak nya di Candi Bahal Portibi Kabupaten Padang Lawas Sumatera Utara.

Mewakili Mapan Bumi, mengatakan ikut serta berpartisipasi berziarah melakukan tabur bunga di makam pahlawan sebagai bentuk menghormati dan mengenang para pahlawan kemerdekaan yang telah pergi lebih dulu. Kegiatan tersebut juga sebagai bentuk memperingati hari Tri Suci Waisak. “Semoga para pahlawan yang telah mendahului kita diterima di tempat yang layak,”ujar perwakilan Mapan Bumi.

Selaku ketua rombongan panitia Waisak Bersama dari Kementerian Agama sekaligus juga pembimbing masyarakat Budha provinsi Sumatera Utara, Dr.Budi Sulistiyo, S.Ag., MPd.B., MH kegiatan yang mereka lakukan diharapkan dapat semakin mempererat hubungan antara seluruh umat Budha khususnya di Sumatera Utara.

“Kita melakukan tabur bunga sebagai bentuk rasa bakti umat budha provinsi Sumatera Utara kepada para pahlawan yang selama hidupnya telah banyak berkontribusi dan berjasa untuk kemerdekaan bangsa dan negara Indonesia. Kita juga mendoakan agar arwah para pahlawan itu diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa dan berbahagia di alam nya,”sebut Dr.Budi Sulistiyo.

Selanjutnya, dia juga mengatakan kegiatan tabur bunga tersebut di ikuti semua perwakilan umat Budha dan tokoh umat Budha seperti Permabudhi Sumut dan Walubi Sumut.

” Jadi rangkaian kegiatan Waisak ini, merupakan perwujudan seluruh umat budha di Sumatera Utara untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan untuk mencapai kebahagian bersama sama,”sebutnya.

Disebut lagi tabur bunga di berikan di pusara mantan mantan gubernur Sumut, dan para pahlawan yang beragama Budha.

Sumber Metro Rakyat

RELATED ARTICLES

TRANSLATE

- Advertisment -

Most Popular