Friday, July 26, 2024
HomeBeritaRumah Adat Jambi Kajang Lako: Bentuk, Fungsi, dan Fakta Uniknya

Rumah Adat Jambi Kajang Lako: Bentuk, Fungsi, dan Fakta Uniknya


Rumah adat Jambi bernama Kajang Lako. Rumah adat ini memiliki ciri khas berbentuk rumah panggung dengan ukuran yang telah ditentukan. Rumah ini dibuat dari bahan kayu dengan atap segitiga dengan ujung atas melengkung.

Meski sudah berusia tua, rumah adat ini masih digunakan turun temurun. Saat ini rumah tersebut masih difungsikan sebagai tempat tinggal.

Simak penjelasan lengkap mengenai rumah adat Jambi, Kajang Lako, di bawah ini. Kita akan ulas mulai dari asal-usul, bentuk, fungsi-fungsi ruangan, hingga 4 fakta uni mengenai Kajang Lako.

Asal-usul Rumah Adat Jambi
Dikutip dari laman Kemdikbud, asal-usul rumah adat Jambi Kajang Lako bermula dari orang Batin.

Orang Batin adalah salah satu suku yang ada di Jambi. Konon mereka berasal dari 60 tumbi atau keluarga yang pindah dari Koto Rayo. marga Batin V berasal dari 60 keluarga ini.

Marga Batin V berasal dari 5 dusun, yaitu Tanjung Muara Semayo, Dusun Seling Dusun Kapuk, Dusun Muara Jernih, Dusun Pulau Aro, Daerah Margo Batin V kini masuk wilayah kecamatan Tabir, dengan ibukotanya di Rantau Panjang, Kabupaten Sorolangun Bangko.

Salah satu perkampungan orang Batin yang masih dapat kita lihat adalah Kampung Lamo di Rantau Panjang. Rumah-rumah Kajang Lako di Kampung Lamo dibangun memanjang dengan jarak sekitar 2 meter tiap rumah.

Bentuk Bangunan Kajang Lako
Dalam buku Arsitektur Tradisional Daerah Jambi (1986) oleh Djafar, dkk, bangunan Kajang Lako berbentuk persegi panjang dengan ukuran 12 x 9 meter. Bentuk segi empat dipilih agar mudah disesuaikan pemanfaatannya.

Bagian atap atau bubungan sedikit melengkung ke atas sehingga berbentuk seperti perahu. Atap ini biasa disebut ‘lipat kajang’ atau ‘potong jerambah’.

Tidak ada istilah jendela pada rumah ini. Yang ada hanyalah pintu-pintu, meskipun ada yang berfungsi seperti jendela.

Ada pintu tegak yang menjadi pintu utama, pintu “masinding” yang digunakan sebagai jendela di atas masinding, dan pintu “balik malintang” yang juga sebagai jendela di ruang “balik malintang”.

Rumah ini disusun dari 30 batang tiang yang terdiri dari 24 tiang utama dan 6 tiang pelamban. Masing-masing tiang memiliki tinggi 4,25 meter.

Fungsi Ruangan Rumah Adat Jambi
Rumah adat Jambi Kajang Lako memiliki 8 bagian ruangan. Berikut ini nama dan fungsi ruangan di dalam rumah adat Jambi:

1. Pelamban
Pelamban berada di sebelah kiri bangunan induk. Ruangan ini memiliki lantai dari bambu belah yang sudah diawetkan dan dipasang agak jarang agar memudahkan air mengalir ke bawah.

Bagian ini bisa digunakan untuk menjemur baju, meletakkan pot tanaman, dan tempat mencuci kaki sebelum masuk rumah.

2. Ruang Gaho
Ruang gaho berada di ujung sebelah kiri bangunan dengan arah memanjang. Ruang ini bisa digunakan untuk dapur, ruang tempat air dan tempat penyimpanan.

3. Ruang Masinding
Ruang masinding adalah ruang depan yang biasa digunakan untuk musyawarah adat, kenduri, atau kegiatan-kegiatan penting.

4. Ruang Tengah
Seperti namanya, ruang tengah berada di tengah bangunan. Ruang tengah dengan masinding tidak dipisahkan oleh dinding. Saat upacara adat, ruangan ini digunakan perempuan.

5. Ruang Balik Malintang
Ruang balik malintang berada di ujung sebelah kanan bangunan yang menghadap ke ruang tengah dan masinding.

Lantai ruangan ini lebih tinggi daripada ruangan lainnya. Ruangan ini termasuk ruang utama yang tidak boleh ditempati oleh sembarang orang.

6. Ruang Balik Menalam
Ruangan ini adalah ruang dalam. Biasanya digunakan sebagai ruang makan, ruang tidur orang tua atau anak gadis.

7. Penteh
Penteh adalah ruang atas, yaitu ruang yang berada di atas bangunan. Ruangan ini biasa digunakan untuk menyimpan barang.

8. Bauman
Ada juga bauman atau ruang bawah. Ruang ini tidak berlantai dan berdinding. Bagian ini biasa digunakan untuk menyimpan barang, memasak saat ada acara. Tak jarang orang memanfaatkannya sebagai kandang ternak.

Fakta Unik Rumah Adat Jambi
Berikut ini 4 fakta unik dari rumah adat Jambi kajang lako:

1. Bernama Lain Rumah Lamo
Rumah adat Kajang Lako juga disebut sebagai Rumah Lamo. Warga setempat biasa menyebut dengan Rumah Lamo karena rumah tersebut berusia tua, yakni ratusan tahun. Lamo dalam bahasa Indonesia berarti lama.

2. Tiap Rumah Punya Sampan
Ruang bawah Kajang Lako biasa digunakan untuk menyimpan barang, termasuk sampan. Setiap rumah menyimpan sampan jika terjadi banjir. Sungai Batang Hari memang sering meluap. Bentuk rumah panggung pun dibuat karena alasan ini.

3. Ukiran Tanaman dan Binatang
Rumah adat Jambi memiliki ornamen ukir-ukiran yang dibentuk tanaman dan binatang.

Motif tanaman yang sering dipakai antara lain bungo tanjung, tampuk manggis, dan bungo jeruk. Sedangkan motif binatang yang biasa digunakan yakni ikan.

4. Dipengaruhi Hukum Islam
Susunan rumah Kajang Lako dipengaruhi hukum Islam dan Melayu. Misalnya tempat tidur anak gadis berada di ruang tengah atau belakang agar tidak langsung terlihat dari luar.

Nah, itulah tadi informasi mengenai rumah adat Jambi yang bernama Kajang Lako, mulai dari asal-usul, bentuk, fungsi, dan empat fakta uniknya.

Sumber: Detik

RELATED ARTICLES

TRANSLATE

- Advertisment -

Most Popular