Monday, October 14, 2024
HomeBeritaNU Muhammadiyah Lampung Minta Masyarakat Tak Terprovokasi Oknum Ingin Ganggu Stabilitas Bangsa

NU Muhammadiyah Lampung Minta Masyarakat Tak Terprovokasi Oknum Ingin Ganggu Stabilitas Bangsa


Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Lampung dan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Lampung meminta masyarakat tak terprovokasi dan menahan diri oleh perbuatan oknum-oknum yang ingin mengganggu stabilitas dan kondusifitas kehidupan berbangsa dan bernegara. 

Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Muhammadiyah Lampung Sudarman, di Bandarlampung, Kamis, mengatakan sebagaimana yang diketahui bahwa hari-hari ini di media sosial banyak fenomena ujaran-ujaran yang memang perlu diwaspadai.

“Karena itu, kami, dua ormas besar di Indonesia  NU dan Muhammadiyah dirasa perlu mengambil sikap, apa yang sedang berkembang di media sosial terkait tayangan-tayangannya, misalnya kasus di Bitung di Sulawesi Utara,” ujarnya.

Meski kasus di Bitung Sulawesi Utara itu skalanya lokal dan kecil, tapi tidak menutup kemungkinan jika dibiarkan akan membesar dan akan mempengaruhi pola pikir masyarakat anak bangsa di Indonesia, kata dia.

Karena itu, lanjut dia, Pimpinan Muhammadiyah dan PWNU tidak ingin hal tersebut membesar dan berkembang mempengaruhi pikiran-pikiran anak bangsa sehingga sedini mungkin bisa dicegah. 

“Kami semua bisa mewaspadai, dan kita harus peduli untuk mencegah bersama-sama, hal-hal yang mungkin bisa memecah bangsa, contohnya seperti yang kita saksikan di medsos, ada namanya Putri Bulan, yang mungkin kontennya berpotensi atau mendekati SARA, maka ini harus diantisipasi,” kata dia.

Ketua PWNU Lampung Puji Raharjo mengatakan, guna menyikapi yang terjadi dan berkembang di tengah-tengah masyarakat, terkait konflik di Timur Tengah, kemudian dinamika sosial kemasyarakatan dan politik di Provinsi Lampung dan di Indonesia secara lebih luas NU dan Muhammadiyah menyatakan sikapnya.

“Menyikapi perkembangan dunia Islam, kemanusiaan, dan sosial kemasyarakatan saat ini, khususnya peristiwa yang terjadi di Bitung, Sulawesi Utara, kami merasa perlu untuk menyampaikan pandangan dan sikap sebagai wujud tanggung jawab keumatan dan kebangsaan,” kata dia.

Pertama, NU dan Muhammadiyah Lampung mengecam tindakan kekerasan di Bitung, Sulawesi Utara, yang tidak berprikemanusiaan yang terjadi, dimana bentrok antar kelompok berbasis Suku, Agama, Ras (SARA) telah menimbulkan korban jiwa dan luka.

“Tindakan tersebut tidak hanya mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tetapi juga merusak nilai-nilai toleransi dan kebersamaan yang kita junjung tinggi,” kata Puji.

Kedua, mendukung tindakan preventif pemerintah yang responsif dan efektif agar peristiwa serupa tidak terulang, serta mengapresiasi langkah cepat yang diambil dalam menangani situasi di Bitung, termasuk proses hukum terhadap pelaku, sebagai upaya menjaga stabilitas nasional.

Ketiga NU dan Muhammadiyah Lampung mengajak masyarakat menahan diri dan tidak terprovokasi oleh perbuatan oknum-oknum yang ingin mengganggu stabilitas dan kondusifitas kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Kami menghimbau masyarakat untuk menghindari tindakan main hakim sendiri dan menyerahkan penyelesaian pelanggaran hukum kepada aparat yang berwenang,” kata dia.

Terakhir, Puji Raharjo mengajak seluruh elemen masyarakat menciptakan kondisi yang kondusif di tahun politik.

“Di tahun politik ini, kami meminta masyarakat untuk membantu pemerintah menciptakan situasi yang kondusif. Hindari provokasi dan penyebaran isu SARA yang dapat mengganggu pesta demokrasi, seperti pemilihan umum, agar dapat berlangsung secara damai, demokratis, dan berdampak positif bagi pembangunan demokrasi kebangsaan,” kata dia.

Sumber: Antara Lampung

RELATED ARTICLES

TRANSLATE

- Advertisment -

Most Popular