Sutaryo, atau akrab disapa Mbah Taryo, menjadi salah satu warga Desa Muaro Sembapo Jambi yang mendapat ganti untung dari proyek tol. Ia mendapat uang Rp 19,5 miliar. Sebelum mendapat rejeki tersebut, Mbah Taryo sempat bermimpi melihat cahaya terang dari langit.
“Jadi waktu itu saya pernah bermimpi ini, sebelum adanya jalur tol sama ganti untung ini. Mimpi itu ketika saya didatangi sebuah cahaya terang dari atas langit. Tetapi setelah didatangi cahaya, saya melihat ada angka 1 serta 7. Itu saya tidak tahu maksud dari mimpi tersebut,” ujar Mbah Taryo, Minggu (16/7/2023).
Uang senilai Rp 19,5 miliar itu didapatkan Mbah Taryo karena menyerahkan tanah seluas 2 hektar 61 tumbuk miliknya untuk dibangun jalan tol. Tadinya terdapat dua bangunan dan lahan perkebunan di atas tanah tersebut.
“Ada 2 bangunan rumah yang terkena jalur tol, pertama bangunan rumah saya lalu bangunan rumah anak saya kemudian ada juga lahan perkebunan rambutan, durian serta batang pinang juga tumbuhan lainnya,” katanya.
Mbah Taryo merupakan pensiunan ASN di Dinas Perkebunan Kabupaten Batang Hari Jambi. Selama hidup, ia mengaku bahkan tak pernah berpikir akan menjadi miliarder. Dia juga tidak mengira tempat tinggalnya akan menjadi tempat proyek tol pemerintah di masa depan.
“Semua yang dibayarkan dari lahan saya itu buat ganti untung sejumlah Rp 19,5 miliar, itu untuk semua lahan saya,” sambungnya.
Saat ini, uang Rp 19,5 miliar itu sudah digunakan mbah Taryo buat umroh lalu buat beli lahan baru lagi. Lahan baru itu disebut mbah Taryo seperti beli lahan sawit di dua lokasi di Jambi.
“Lahan sawit pertama itu di beli seluas 14,7 hektar dan satu lagi sekitar 8 hektar. Ada juga buat pembangunan rumah yang baru,” terang dia.
Sejauh ini, progres pembangunan Jalan Tol Betung-Tempino Seksi 3 di Jambi ini masuk dalam tahapan land clearing. Pembangunan proyek tol di Jambi ini kebagian sepanjang 15,47 kilometer.
Sumber: Detik