Saturday, September 7, 2024
HomeAsiaBanjir dan Longsor Melanda Lima Kecamatan di Kabupaten Kerinci Jambi

Banjir dan Longsor Melanda Lima Kecamatan di Kabupaten Kerinci Jambi


Bencana banjir dan longsor melanda Kabupaten Kerinci, Jambi, awal pekan ini. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan hujan lebat dengan durasi cukup lama yang melanda Kabupaten Kerinci menyebabkan sungai meluap dan menimbulkan banjir pada hari Senin, 10 Juni 2024.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan hujan dengan intensitas tinggi tersebut juga mengakibatkan struktur tanah menjadi labil dan terjadi longsor yang menutup akses jalan nasional pada Selasa.

“Peristiwa banjir dan longsor ini melanda lima kecamatan di Kabupaten Kerinci. Tercatat empat kecamatan yang terdampak banjir, yaitu Kecamatan Gunung Kerinci, Kecamatan Danau Kerinci, Kecamatan Depati dan Kecamatan Siulak Mukai, dan satu kecamatan terdampak tanah longsor, yaitu Kecamatan Siulak,” kata Muhari dalam siaran pers, Rabu, 12 Juni 2024. 

BNPB melaporkan sebanyak 300 kepala keluarga dan 300 rumah terdampak banjir dengan ketinggian air mencapai 10-80 sentimeter. Menurut Muhari, kejadian ini juga mengakibatkan akses jalan nasional dari Desa Lubuk Nagodang via Padang (Sumatera Barat) terputus dan tidak bisa dilalui oleh kendaraan karena tertimbun material longsor dengan volume panjang 20 meter dan ketinggian mencapai satu meter.

BPBD Kabupaten Kerinci dan Pemerintah Provinsi Jambi terus melakukan asesmen dan berkoordinasi dengan aparat setempat untuk proses distribusi bantuan berupa selimut, terpal serta kebutuhan permakanan untuk warga terdampak.

BPBD juga melakukan pembersihan material banjir dan longsor dengan mengerahkan dua ekskavator yang menimbun akses jalan nasional agar jalur tersebut kembali bisa dilalui oleh masyarakat. 

“Kondisi mutakhir yang disampaikan oleh BPBD Kabupaten Kerinci pada hari Selasa, 11 Juni 2024, pukul 18.00 menyebutkan bahwa kondisi air berangsur mulai surut dan akses jalan nasional sudah bisa dilalui oleh kendaraan,” ujar Muhari.

Sumber: tempo.co

RELATED ARTICLES

TRANSLATE

- Advertisment -

Most Popular