Gubernur Jambi Al Haris berharap agar Kawasan Cagar Budaya Nasional (KCBN) Muarajambi bisa menjadi daya tarik budaya di daerahnya. Walau begitu, ia mengajak masyarakat sekitar untuk mengerti sejarah candi-candi itu. “Kita ajak masyarakat untuk ikut serta dan memahami nilainya, jangan hanya menonton saja,” katanya pada Prosesi Tegak Tiang Tuo 5 Juni 2024 di KCBN Muarajambi.
Haris mengatakan ia mencoba untuk mengajak masyarakat (KCBN Muarajambi) untuk ikut serta dalam membangun Kawasan Cagar Budaya Nasional Muarajambi. Dengan begitu, ekonomi setempat pun bisa bangkit. “Dia bisa ikut sebagai pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM),” katanya.
Haris sangat berharap ketika candi-candi di kawasannya itu sudah dipugar, maka akan ada dampak signifikan yang akan dirasakan warga. “Kita harapkan multifier-nya masyarakat bisa punya usaha-usaha baru dan ikut menjaga candi ini sehingga budaya bangsa ini terjaga dengan baik,” katanya.
Salah satu upaya yang sudah dilakukan timnya, adalah memberikan pelatihan UMKM kepada masyarakat sekitar. Dengan begitu, masyarakat bisa menggali lebih dalam apa saja makanan khas Jambi yang bisa memberikan nilai jual lebih. Ia pun mengklaim telah melatih masyarakat dalam membatik. Harapannya akan semakin banyak produk lokal Jambi yang dikenal masyarakat. “Kami latih warga untuk bisa diterima di industri pariwisata dunia, dan turis mancanegara serta para peneliti mengenal Jambi,” katanya.
Direktur Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi, Hilmar Farid setuju pengembangan di bidang sosial dan masyarakat sangat diperlukan demi memberikan daya tarik budaya di daerah ini. Ia mengatakan berbagai pelatihan untuk peningkatan sumber daya manusia di sekitar KCBN Muarajambi sudah dilakukan. Masyarakat setempat sudah diajak melakukan studi banding ke berbagai daerah di Indonesia yang dianggap sukses mengembangkan berbagai industri lokal dan pariwisatanya. “Tujuan akhirnya untuk mengembalikan KCBN Muarajambi menjadi sumber inspirasi dan pengetahuan yang menyenangkan bagi publik,” katanya.
KCBN Muarajambi memiliki makna sejarah yang sangat dalam, merepresentasikan keunikan tradisi spiritual dan pendidikan Buddhisme di Asia Tenggara. Kompleks ini mencakup candi tinggi dan rendah, serta stupa besar yang mencapai ketinggian 27 meter. Semuanya dibangun tanpa menggunakan semen atau bahan perekat modern. KCBN Muarajambi menjadi kompleks percandian Buddha terbesar di Asia Tenggara, membentang sepanjang 7,5 kilometer di sepanjang Sungai Batanghari dan mencakup 8 desa.
Sebagai langkah awal dari proyek ini, pada akhir April lalu telah ditandatangani kontrak konstruksi fisik pembangunan museum oleh Kepala PPK Pembangunan Museum M. Natsir Muslim Ridwan dan Senior Vice President Head of Building Operation Division PT PP (Persero) Andek Prabowo. Selain itu, juga telah ditandatangani kontrak konstruksi fisik penataan lingkungan kawasan cagar budaya oleh PPK Penataan Lingkungan Yanto H.M. Manurung dan Senior Vice President Divisi Operasi 1 PT Brantas Abipraya (Persero) Arviga Bigwanto.
Hari ini merupakan prosesi adat Tegak Tiang Tuo, tradisi lokal sebagai upacara peletakan tiang pancang, dilaksanakan di lokasi pembangunan museum kompleks KCBN Muarajambi. Hilman berharap pembangunan museum soal candi ini bisa selesai dalam 4 bulan lagi. “Mudah-mudahan museum bisa selesai Oktober 2024, bahkan ulang tahun Jambi bisa di tempat ini,” katanya menyebut ulang tahun Jambi yang jatuh pada 6 Januari ini.
Anggota DPR RI asal Jambi dari Partai Amanat Nasional, Bakrie berharap adanya dorongan dari pemerintah pusat. Menurutnya, memang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sudah menggelontorkan miliaran anggaran untuk revitalisasi cagar budaya ini. Namun menurutnya, perlu ada juga bantuan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dalam kegiatan revitalisasi ini. “Ini bukan milik Jambi tapi sudah milik dunia oleh sebab itu kita berharap PUPR mendorong anggaran sebanyak mungkin,” katanya berharap.
Ia pun bergarap agar Kementerian Perhubungan juga memberikan perhatian kepada proyek besar ini. Menurutnya, KCBN Muarajambi letaknya dekat dengan Sungai Batanghari. “Tidak salah bila Kemenhub membuat kapal wisata,” katanya.
Sumber: tempo.co