Wednesday, January 8, 2025
HomeJambiBI Jambi Ajak Peserta Konreg PDRB-ISE se-Sumatera 2024 Nikmati Candi Muarojambi

BI Jambi Ajak Peserta Konreg PDRB-ISE se-Sumatera 2024 Nikmati Candi Muarojambi

Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi  Jambi memperkenalkan Kawasan Cagar Budaya Nasional (KCBN) Candi Muarojambi kepada peserta Konsultasi Regional (Konreg) Produk Domestik Regional Bruto dan Indikator Sosial Ekonomi (PDRB-ISE) se-Sumatera.

Konreg PDRB-ISE se-Sumatera merupakan forum koordinasi tahunan beranggotakan lima lembaga atau instansi, yaitu Kantor Perwakilan BI, Badan Pusat Statistik (BPS), Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Negara (DJPb), Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), serta Dinas Komunikasi dan Informartika (Diskominfo) provinsi. 

Konreg PDRB-ISE membahas perkembangan dan dinamika perekonomian di Sumatera dengan harapan terciptanya sinergi antar instansi yang akan mengoptimalkan potensi setiap daerah di regional Sumatera.

Provinsi Jambi menjadi tuan rumah Konreg PDRB-ISE se-Sumatera, 26 – 27 Agustus 2024, dihadiri 500 lebih peserta dari 10 provinsi di Sumatera. Acara tersebut sekaligus menjadi kesempatan mempromosikan aktivitas pariwisata dan budaya unggulan Provinsi Jambi. 

Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi mengajak peserta mengunjungi situs Candi Kedaton di KCBN Muarojambi, sekaligus menikmati kuliner tradisional khas Muarojambi melalui sajian gastronomi yang dipresentasikan dengan apik oleh kelompok UMKM Pasar Dusun Karet (PADUKA).

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi, Warsono menyampaikan, BI mendorong UMKM berkelompok atau korporatisasi, agar dapat meningkatkan kapasitas produksi, kapabilitas usaha, akses pasar, dan pemanfaatan teknologi, serta mendukung akses pembiayaan.

PADUKA dibentuk pada 2023 merupakan kelompok UMKM dengan 30 anggota binaan BI, berkolaborasi dengan Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah V sebagai UMKM pendukung pariwisata yang sejalan dengan Gerakan Bangga Wisata di Indonesia (GBWI), sekaligus pengembangan ekonomi masyarakat berbasis sektor unggulan dan pelestarian budaya serta tradisi. 

“Melalui program tersebut, BI mengidentifikasi UMKM dan produk unggulannya, selanjutnya dilakukan pemetaan serta diikutsertakan dalam berbagai kegiatan pendampingan dan pengembangan untuk meningkatkan nilai tambah dan kemandirian UMKM,” ujar Warsono.

UMKM PADUKA diharap mampu berperan aktif, tidak hanya melestarikan dan mempromosikan kuliner khas lokal dengan inovasi penyajian gastronomi kepada wisatawan, namun juga melestarikan budaya atau tradisi lokal, mengedukasi masyarakat tentang penerapan pembayaran digital/cashless society, dan membentuk ekosistem UMKM yang mendukung KCBN Muarojambi, sehingga dapat menjadi bagian dari Attraction dan meningkatkan kunjungan masyarakat ke KCBN Muarojambi.

Hubungan koordinasi dengan pemerintah daerah serta BPK Wilayah V yang telah terjalin baik dalam memaksimalkan potensi KCBN Muarojambi sebagai sentra untuk mendorong berbagai aktivitas wisata, akan terus diperkuat dan lanjutkan tidak hanya kepada UMKM PADUKA, namun juga UMKM unggulan lainnya yang menjadi penyangga KCBN Muarojambi. 

Ini penting untuk dapat mendukung KCBN Muarojambi yang dapat berkontribusi optimal sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru di Provinsi Jambi,” kata Warsono. 

Hal tersebut juga menjadi perhatian Gubernur Jambi, Al Haris. Pemprov Jambi selalu berupaya mendorong pertumbuhan ekonomi Sumatera secara inklusif dan berkelanjutan, agar mampu memaksimalkan potensi ekonomi, serta mengentaskan kemiskinan dan memperluas jangkauan kesejahteraan masyarakat yang berkelanjutan.

Dorongan tersebut disampaikan Al Haris saat membuka Konreg PDRB-ISE se-Sumatera 2024, di Hotel BW Luxury, Kota Jambi, Selasa, 27 Agustus 2024. Kegiatan ini bertemakan “Penguatan Transformasi Sosial Ekonomi Wilayah Sumatera Menuju Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan”.

Al Haris menyampaikan, kondisi sosial dan pertumbuhan ekonomi di Sumatera saat ini sudah baik, namun perlu senantiasa dikelola bersama agar dapat semakin baik lagi.

“Dalam pengelolaan pertumbuhan ekonomi di Pulau Sumatera, kita harus berupaya bersama agar pertumbuhan ekonomi meningkat optimal, dengan melihat potensi-potensi di Sumatera, seperti sektor pertanian, perkebunan, pertambangan dan lainnya,” ucap Al Haris saat itu.

Sumber

RELATED ARTICLES

TRANSLATE

- Advertisment -

Most Popular