Proyek Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang dilakukan di beberapa lokasi di Kota Jambi tak kunjung tuntas. Dampak proyek itu, jalanan banyak yang rusak dan berlobang.
Pantauan detikSumbagsel di lokasi, Senin (29/5) jalanan tepatnya di kawasan Jalan Orang Kayo Hitam, Jalan Orang Kayo Pingai rusak. Bahkan Jalan Djamin Datuk Bagindo, Jambi Timur terlihat beberapa plat besi di badan jalan untuk pengerjaan proyek IPAL.
Selain jalan rusak, sejumlah pedagang di lokasi proyek juga terganggu. Bahkan ada yang tak bisa jualan karena sepi pembeli akibat pengendara malas melintas.
“Kami heran jalanan di sini sudah banyak yang rusak tidak ada sedikitpun bagus. Banyak yang berlubang digenangi air kalau turun hujan, tapi kalau cuaca panas malah jalanan jadi berdebu,” kata warga Kasang Kota Jambi, Ardi kepada detikSumbagsel.
Proyek yang sudah berjalan sejak 2 tahun lalu di Kota Jambi pun dikeluhkan banyak warga dan pedagang. Termasuk usaha di sepanjang proyek juga mati.
“Biasanya kami pedagang di sini tidak alami seperti ini. Gara-gara jalan rusak, lalu banyak pengerjaan proyek ini saya sekarang sudah tutup jualan karena jalanan kadang sepi lantaran pengendara motor maupun mobil takut melintas kan karena lihat jalan lobang-lobang gitu,” ujar pedangan Nasi Uduk, Rahmad.
Rahmad mengaku sudah 2 bulan tutup berjualan sejak kawasan Jalan Letkol M Insya Kecamatan Jambi Timur rusak. Usahanya yang sudah bertahun-tahun dilakoni sepi penbeli karena saat hujan becek dan kemarau berdebu.
“Kalau dulukan jalan itu ramai jadi lalu lalang pengendara. Sekarang karena proyek IPAL ini jalan jarang dilalui karena kondisinya banyak rusak, jadi buat sepi pembeli makanya tutup kita,” sebut dia.
Proyek IPAL yang dikeluhkan warga sendiri pernah disebut Walkot Jambi Syarif Fasha akan diselesaikan sebelum lebaran Idul Fitri 2023. Namun proyek tersebut belum juga selesai hingga saat ini.
“Untuk proyek IPAL ini mereka sudah berjanji jika sebelum lebaran ini mereka akan menyelesaikan pengerjaannya. Tetapi tergantung lagi suplai pengaspalannya nanti karena mereka juga membeli aspal ini secara antrean dengan proyek-proyek pemerintah pula,” kata Fasha dikutip detikSumut, Sabtu (25/3) lalu.
Fasha menyebutkan bahwa pengerjaan proyek IPAL nantinya pada bulan Mei ini seharusnya sudah commissioning atau pengujian operasional. Namun masih tak ada kejelasan hingga saat ini.
“Jadi kalau commissioning nya bulan Mei berarti paling tidak ini proyek di bulan April ini harus sudah selesai semua. Jadi kita tunggu saja karena kami lihat juga sebagian lokasi juga sudah banyak mereka aspal,” ujar Fasha.
Sumber: Detik sumbagsel